5 Kesalahan Umum dalam Pemasangan Atap Baja Ringan dan Cara Menghindarinya

Pemasangan atap baja ringan yang tidak tepat bisa menyebabkan masalah struktural dan kebocoran. Berikut lima kesalahan umum yang sering terjadi,
disertai langkah pencegahan teknis yang praktis.

1. Perhitungan Beban yang Kurang Teliti

Kesalahan perhitungan beban (live load, dead load, angin, dan beban tambahan seperti solatium) dapat menyebabkan desain yang under-engineered.
Solusi: gunakan data pabrikan, standar SNI, atau konsultasi engineer struktur untuk menentukan spacing dan ukuran profil yang tepat.

2. Spasi Purlin dan Jarak Penyangga Tidak Sesuai

Jarak purlin yang terlalu besar menyebabkan defleksi panel atap. Selalu ikuti rekomendasi produsen untuk jarak maksimum purlin
bergantung pada jenis penutup atap (spandek, genteng metal, alderon).

3. Fastener dan Washer Tidak Sesuai Spesifikasi

Pemakaian sekrup tanpa washer neoprene atau fastener berkualitas rendah akan memicu kebocoran dan korosi lokal. Gunakan self-drilling
screw galvanis dengan washer karet untuk memastikan kedap air dan umur panjang sambungan.

4. Kurangnya Bracing Lateral

Baja tipis rentan terhadap buckling lateral jika tidak ada sistem bracing. Pastikan pemasangan cross-bracing dan sambungan kaku
pada titik-titik kritis untuk menahan gaya lateral.

5. Mengabaikan Ventilasi dan Kondensasi

Kondensasi dapat muncul saat suhu permukaan logam turun di malam hari. Penyelesaian: pasang lapisan insulasi, sediakan ventilasi atap, dan hindari
penyimpanan material basah di bawah atap.

Checklist QA Sebelum Serah Terima

• Periksa ketebalan dan coating material sesuai pesanan.
• Verifikasi jenis dan jumlah fastener.
• Periksa kerapatan sambungan dan kondisi washer.
• Uji rembesan air pada sambungan critical.

Kesimpulan

Memahami dan menghindari kesalahan ini akan meningkatkan umur dan performa atap baja ringan. Prioritaskan perencanaan, material berkualitas,
dan tenaga pemasang berpengalaman.

Internal link: Baca juga: Tips Memilih Kontraktor